Photobucket
Thursday, May 31
MOTIVASI OPO EMOSI?
Ada banyak cara untuk memotivasi orang lain mencapai sasaran atau menyelesaikan suatu tugas maupun mengatasi persoalan atau tantangan yang dihadapinya. Salah satu karakteristik utama yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah kemampuannya untuk memotivasi orang lain dalam mencapai tujuan atau misi dari organisasinya.
Seorang pemimpin yang tidak mampu memotivasi orang-orangnya, tidak lebih dari seorang penunjuk jalan, yang tahu ke mana harus pergi tetapi sepenuhnya tidak dapat mengendalikan mereka yang dipandunya.Pada prinsipnya, jika kita selalu menggunakan pendekatan kekuasaan untuk memaksa orang lain melakukan sesuatu, maka organisasi kita tidak akan bertahan lama. Jika ada sedikit kesempatan, maka orang-orang dalam organisasi kita akan keluar atau paling tidak kinerja (performance) mereka jauh dari yang kita harapkan. Banyak sekali organisasi atau perusahaan mengalami turnover yang besar karena pegawainya tidak memiliki motivasi yang benar.

Hubungan Motivasi dengan Emosi
Kemampuan seorang pemimpin untuk memotivasi anggota timnya sangat dipengaruhi oleh kecerdasan emosinya (EQ-nya). Paling tidak (sebagaimana pernah kita bahas dalam edisi Mandiri 13 tentang Manajemen Emosi) ada enam keterampilan yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin, sebelum dia dapat memimpin orang lain, yaitu:

Mengenali emosi diri
Keterampilan ini meliputi kemampuan kita untuk mengidentifikasi apa yang sesungguhnya kita rasakan. Setiap kali suatu emosi tertentu muncul dalam pikiran, kita harus dapat menangkap pesan apa yang ingin disampaikan. Ketidakmampuan untuk mengenali perasaan membuat kita berada dalam kekuasaan emosi kita, artinya kita kehilangan kendali atas perasaan kita yang pada gilirannya membuat kita kehilangan kendali atas diri dan hidup kita.

Mengelola emosi diri sendiri
Ada beberapa langkah dalam mengelola emosi diri sendiri, yaitu: pertama adalah menghargai emosi dan menyadari dukungannya kepada kita. Kedua berusaha mengetahui pesan yang disampaikan emosi, dan meyakini bahwa kita pernah berhasil menangani emosi ini sebelumnya. Ketiga adalah dengan bergembira kita mengambil tindakan untuk menanganinya. Kemampuan kita mengelola emosi adalah bentuk pengendalian diri (self controlled) yang paling penting dalam manajemen diri, karena kitalah sesungguhnya yang mengendalikan emosi atau perasaan kita, bukan sebaliknya.

Memotivasi diri sendiri
Menata emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan merupakan hal yang sangat penting dalam kaitan untuk memberi perhatian, untuk memotivasi diri sendiri (achievement motivation). Kendali diri emosional – menahan diri terhadap kepuasan dan mengendalikan dorongan hati – adalah landasan keberhasilan dalam berbagai bidang. Keterampilan memotivasi diri memungkinkan terwujudnya kinerja yang tinggi dalam segala bidang. Orang-orang yang memiliki keterampilan ini cenderung jauh lebih produktif dan efektif dalam hal apa pun yang mereka kerjakan.

Mengenali emosi orang lain
Mengenali emosi orang lain berarti kita memiliki empati terhadap apa yang dirasakan orang lain. Penguasaan keterampilan ini membuat kita lebih efektif dalam berkomunikasi dengan orang lain. Inilah yang disebut Covey sebagai komunikasi empatik. Berusaha mengerti terlebih dahulu sebelum dimengerti. Keterampilan ini merupakan dasar dalam berhubungan dengan manusia secara efektif.

Mengelola emosi orang lain
Jika keterampilan mengenali emosi orang lain merupakan dasar dalam berhubungan antarpribadi, maka keterampilan mengelola emosi orang lain merupakan pilar dalam membina hubungan dengan orang lain. Manusia adalah makhluk emosional. Semua hubungan sebagian besar dibangun atas dasar emosi yang muncul dari interaksi antarmanusia. Keterampilan mengelola emosi orang lain merupakan kemampuan yang dahsyat jika kita dapat mengoptimalkannya. Sehingga kita mampu membangun hubungan antarpribadi yang kokoh dan berkelanjutan. Dalam dunia industri hubungan antarkorporasi atau organisasi sebenarnya dibangun atas hubungan antarindividu. Semakin tinggi kemampuan individu dalam organisasi untuk mengelola emosi orang lain (baca: membina hubungan yang efektif dengan pihak lain) semakin tinggi kinerja organisasi itu secara keseluruhan.

Memotivasi orang lain
Keterampilan memotivasi orang lain adalah kelanjutan dari keterampilan mengenali dan mengelola emosi orang lain. Keterampilan ini adalah bentuk lain dari kemampuan kepemimpinan, yaitu kemampuan menginspirasi, mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Hal ini erat kaitannya dengan kemampuan membangun kerja sama tim yang tangguh dan handal.

3 Jenis Motivasi
Jadi memotivasi orang lain, bukan sekadar mendorong atau bahkan memerintahkan seseorang melakukan sesuatu, melainkan sebuah seni yang melibatkan berbagai kemampuan dalam mengenali dan mengelola emosi diri sendiri dan orang lain. Paling tidak kita harus tahu bahwa seseorang melakukan sesuatu karena didorong oleh motivasinya. Ada tiga jenis atau tingkatan motivasi seseorang, yaitu: pertama, motivasi yang didasarkan atas ketakutan (fear motivation). Dia melakukan sesuatu karena takut jika tidak maka sesuatu yang buruk akan terjadi, misalnya orang patuh pada bos karena takut dipecat, orang membeli polis asuransi karena takut jika terjadi apa-apa dengannya, anak-istrinya akan menderita.

Motivasi kedua adalah karena ingin mencapai sesuatu (achievement motivation). Motivasi ini jauh lebih baik dari motivasi yang pertama, karena sudah ada tujuan di dalamnya. Seseorang mau melakukan sesuatu karena dia ingin mencapai suatu sasaran atau prestasi tertentu. Sedangkan motivasi yang ketiga adalah motivasi yang didorong oleh kekuatan dari dalam (inner motivation), yaitu karena didasarkan oleh misi atau tujuan hidupnya. Seseorang yang telah menemukan misi hidupnya bekerja berdasarkan nilai (values) yang diyakininya. Nilai-nilai itu bisa berupa rasa kasih (love) pada sesama atau ingin memiliki makna dalam menjalani hidupnya. Orang yang memiliki motivasi seperti ini biasanya memiliki visi yang jauh ke depan. Baginya bekerja bukan sekadar untuk memperoleh sesuatu (uang, harga diri, kebanggaan, prestasi) tetapi adalah proses belajar dan proses yang harus dilaluinya untuk mencapai misi hidupnya.

Dalam buku The One Minute Manager, kedua penulis (Kenneth Blanchard dan Spencer Johnson) merangkum topik bahasan kita mengenai motivasi ini dalam sebuah ilustrasi yang amat menarik mengenai Manajer Satu Menit. Untuk menjadi manajer yang efektif dan dapat memotivasi anak buah untuk mencapai sasaran perusahaan, maka ada tiga hal yang harus dilakukan.

Pertama adalah membangkitkan inner motivation dari orang yang dipimpinnya dengan menetapkan berbagi misi atau sasaran yang akan dicapai. Kita sebagai pemimpin perlu berbagi dengan tim kita untuk secara bersama melihat visi secara jelas dan mengapa kita melakukannya. Motivasi yang benar akan tumbuh dengan sendirinya ketika seseorang telah dapat melihat visi yang jauh lebih besar dari sekadar pencapaian target. Sehingga setiap orang dalam organisasi kita dapat bekerja dengan lebih efektif karena didorong oleh motivasi dari dalam dirinya.

Hal kedua dan ketiga yang perlu dilakukan oleh seorang manajer efektif adalah memberikan pujian yang tulus dan teguran yang tepat. Kita dapat membuat orang lain melakukan sesuatu secara efektif dengan cara memberikan pujian, dorongan dan kata-kata atau gesture yang positif. Bahkan dalam bukunya yang melegenda, Dale Carnegie (How to Win Friends and Influence People) menempatkan ini sebagai prisip pertama dan kedua dalam menangani manusia, yaitu: (1) jangan mengkritik, mencerca atau mengeluh, dan (2) berikan penghargaan yang jujur dan tulus. Manusia pada prinsipnya tidak senang dikritik, dicemooh atau dicerca, tetapi sangat haus akan pujian dan apresiasi. Tetapi kritik atau teguran yang tepat seringkali justru diperlukan untuk membangun tim kerja yang kokoh dan handal. Yang penting dalam menegur orang lain adalah bukan pada apa yang kita sampaikan tetapi cara menyampaikannya. Teguran yang tepat justru dapat menjadi motivasi dan menimbulkan reaksi yang positif.

Penelitian yang dilakukan dalam lima puluh tahun terakhir menunjukkan bahwa motivasi kerja tidak semata didasarkan pada nilai uang yang diperoleh (monetary value). Ketika kebutuhan dasar (to live) seseorang terpenuhi, maka dia akan membutuhkan hal-hal yang memuaskan jiwanya (to love) seperti kepuasan kerja, penghargaan, respek, suasana kerja , dan hal-hal yang memuaskan hasratnya untuk berkembang (to learn), yaitu kesempatan untuk belajar dan mengembangkan dirinya. Sehingga akhirnya orang bekerja atau melakukan sesuatu karena nilai, ingin memiliki hidup yang bermakna dan dapat mewariskan sesuatu kepada yang dicintainya (to leave a legacy).

resource http://www.sinarharapan.co.id/2002




Monday, May 28
ARABIAN NIGHTS
Kisah ini sudah menjadi milik dunia, tidak hanya milik bangsa Arab dan Persia. Sejak kecil saya sering mendengar atau membaca kisah-kisah ini, ada yang berbentuk bacaan, komik, operet hingga drama dan film. The Book of One Thousand and One Nights atau sering disingkat menjadi Arabian Nights saja –Kisah 1001 Malam menurut kita– adalah cerita yang dibingkai dalam cerita, singkatnya adalah cerita dalam cerita. Cerita yang menarik dan menggugah tidak hanya bingkai ceritanya, namun juga cerita-cerita di dalamnya yang cukup fantastis dan bermakna. Cerita-cerita tersebut diyakini sebagai cerita rakyat yang dipadukan, juga ada pendapat beberapa cerita menyusul ditambahkan dan digabungkan menjadi Kisah 1001 Malam tersebut.

Alkisah, seorang sultan di daratan Persia bernama Syahriyar (Syahriar atau Shahriar) شهريار dikunjungi oleh adiknya. Sang adik bermuram durja hingga membuat Raja Syahriyar penasaran dengan tabiat adiknya tersebut. Sang adik bermuram durja sebab dengan mata kepalanya sendiri melihat istrinya berselingkuh dan langsung dipancung dengan pedang, keduanya.

Ajakan berburu Raja Syahriyar pun akhirnya tidak diikuti dan berdiam di istana yang malah membuat dirinya menjadi saksi mata melihat kakak iparnya berselingkuh di saat Raja Syahriar berburu. Nasib orang lain sepertinya menjadi sedikit obat hingga kemurungannya hilang yang juga membuat heran Raja Syahriar. Dengan berbagai pertimbangan akhirnya diceritakanlah kesaksian itu kepada Raja Syahriyar. Raja Syahriyar marah yang akhirnya menangkap basah istrinya dan langsung memancung keduanya.

Setelah adiknya kembali Raja Syahriar memerintahkan kepada Wazir –Vizier menurut lafal Barat– (seorang perdana menteri) untuk mencari gadis untuk dinikahinya secara resmi kemudian esok sorenya dihukum pancung. Setelah beberapa lama Syahriyar meminta tiga hari sekali sebab semakin sulit mencari gadis muda, hingga akhirnya putri Wazir yaitu Syahrazad شهرزاد –Scherezade menurut lafal Barat– dengan tanpa paksaan meminta untuk menikah dengan sang Raja Syahriyar.

Secara resmi akhirnya Syahriyar menikahi Syahrazad. Atas permintaan Dunyazad –Doniazade menurut lafal Barat– untuk mendengarkan cerita terakhir kalinya dari sang kakak, Raja Syahriyar pun memenuhi permintaan tersebut dan ikut mendengarkan cerita Syahrazad yang biasa ia lakukan untuk menjadi dongeng pengantar tidur adiknya.

Sore hari setelah berlalu satu hari menikah akhirnya Syahrazad luput dari hukuman pancung dan malamnya mulailah Syahrazad bercerita kepada Dunyazad dan Raja Syahriyar. Hingga pagi hari cerita tertunda karena kantuk menyerang semuanya. Namun sore hari Raja Syahriyar penasaran dengan cerita Syahrazad yang menggantung tak selesai tersebut, hingga hukuman pancung pun ditunda agar bisa mendengar kelanjutan kisah Syahrazad.

Syahrazad bercerita terus tiap malam dan selalu berakhir menggantung (suspense) di pagi hari. Cerita yang disampaikan Syahrazad selalu cerita dalam cerita sehingga meskipun satu cerita selesai bingkai ceritanya tak pernah selesai. Cerita-cerita yang dikisahkan Syahrazad adalah dongeng yang kita kenal seperti Aladdin dan Lampu Wasiat, Sinbad Sang Pelaut, Ali Baba, Harun Al-Rasyid dan Abunawas, dan sebagainya.

Akhirnya selama 1001 malam Syahrazad terbebas dari hukuman pancung –dan dunia pun mendapat 1001 cerita– dan Raja Syahriyar pun menarik hukuman tersebut, serta Syahrazad tetap dicintainya menjadi permaisuri dan rakyatnya terutama para gadis yang merasa selamat dari aturan raja yang mengerikan tersebut.

Kisah Seribu Satu Malam ini banyak diceritakan kembali dalam berbagai bahasa, tidak hanya di kawasan Persia (sekarang wilayah Iran, Iraq, Afghanistan, Tajikistan dan Uzbekistan) namun juga oleh negeri-negeri Eropa, bahkan Amerika pun mengangkat cerita tersebut ke dalam film dan kartun animasi.





Tuesday, May 22
MY GURLS, WHERE 'RE YOU ?!
para bijak bilang, tiada yang abadi dalam kamus dunia! ketika mulai terbersit di benak Kartini demi tak rela menyaksi-rasakan segala kesewenang-penindasan yang ditujukan atas perempuan di masanya, maka ia pun mulai menegaskan gelembung-gelembung tanda tanya menjadi kristal-kristal perlawanan yang kemudian dilelehkannya pada setiap arus darah: haruskah begini dan apakah musti tetap begini?adakah keharusan lelap menderita dan tak usah menolak? tak adakah bantah demi diam larut dilindas kenyataan tanpa kata 'tidak'? niscaya membusuk di tempat ini atau biarkan sebentar waktu beranjak, melecut takdir buat bergolak...

jika rotasi bumi berlangsung dan matahari masih mekarkan bunga serta gugurkan daun daun, mengapa tidur pula tak boleh bangun? jika peluh malam ngalir darah di ranjang penuh sayatan dan mimpi mimpi berujung tikaman, mengapa tak juga segera bangkit, singkiri itu malam dan lompat ke tengah jalan?!

"habis gelap terbitlah terang..." Kartini tersenyum dan lantas menghilang di ujung gang. keelokannya direstui langit. mega mega memburat warna kemilau dan melukis motif kebayanya. suara lembut keberaniannya terdengar, dipantulkan cassiopia ke sejarah kita.

tapi juga bukan lantaran tak tahu atau lupa, Kartini sudah pasti mafhum betapa rotasi bumi dan gerak matahari. jika terbitnya terang dapat menutup gelap, maka malam berikut pasti pula menjelang: melepas siang yang mungkin usang.

jadi kemana perginya gadis gadis perawan kita itu? mungkin mereka sedang berada di lobby lobby mall atau night club? mungkin sedang asyik menikmati fried chicken dan bistik beserta berbagai minuman dengan brand brand kelas dunia, atau lagi hang out sambil sibuk ber-SMS menggunakan hand phone keluaran terbaru yang menawarkan seribu features termutakhir? entahlah. mungkin juga mereka sedang ada di ruang keluarga menonton tayangan sinetron dengan cerita cerita jiplakan yang kalau ratingnya lagi tinggi bisa kasih kesempatan untuk memilih produk pemutih kulit, penghitam rambut, pelangsing tubuh atau pelentik bulu mata?

"my gurls, where are you?!"

Kartini menyisir jalan jalan yang sudah di sesaki mobil pribadi, di antara square dan serakan toko yang menawarkan berlimpah limpah mimpi. suaranya menyelinap di balik pesta pesta gemerlap yang panjang, kemudian singgah di setiap jaring signal hand phone dan ruang ruang chating.

"my gurls, where are you?!"

suara itu perlahan menjauh dan mulai terdengar lamat lamat, mungkin menghilang. entah cassiopia akan memantulkannya kembali ke sejarah kita...


Malang, 15 april 2007



Monday, May 21
PLESETAN, WARISAN SIAPA?
Plesetan, siapapun tahu tentangnya. Tidak perlu diterangkan secara lebih rinci. Plesetan sempat menjadi trend di negeri ini. Bahkan menjadi hiburan segar bagi siapapun yang mendengar dan menyaksikannya. Kemudian muncullah acara-acara berbau plesetan menyemarakkan layar hiburan. Dimulai dari ketoprak yang acaranya menganut pakem tertentu, dirombak sedemikian rupa hingga keluar pakem dan diplesetkan. Lalu wayang pun tak luput dari plesetan. Sampai yang melampaui batas adalah plesetan kalimat thoyyibah yang menuai kecaman sekaligus dukungan. Kecaman dari yang paham dan menghargai kalimat thoyibah tersebut, dan dukungan dari pihak yang memang tidak memiliki ilmu di bidang tersebut.

Sebenarnya siapakah pelopor perilaku plesetan tersebut? Secara umum memang tidak ada catatan sejarah yang menerangkan secara detil. Namun sedikit akan kita ulas hal ini berdasar informasi dari Allah swt di dalam Kitabullah. Tentunya informasi itu pasti benar adanya.

Pertama adalah di surat Al Baqoroh ayat 104 :
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu katakan (kepada Muhammad): “Raa’ina”, tetapi Katakanlah: “Unzhurna”, dan “dengarlah”. dan bagi orang-orang yang kafir siksaan yang pedih.

Di dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa para sahabat dahulu manakala ada keperluan dengan Rasulullah saw mengucapkan kata-kata ini. Raa ‘ina berarti: sudilah kiranya kamu memperhatikan kami. Di kala Para sahabat menghadapkan kata ini kepada Rasulullah, orang Yahudipun memakai kata ini dengan digumam seakan-akan menyebut Raa’ina Padahal yang mereka katakan ialah Ru’uunah yang berarti kebodohan yang sangat, sebagai ejekan kepada Rasulullah. Itulah sebabnya Allah swt menyuruh supaya sahabat-sahabat menukar Perkataan Raa’ina dengan Unzhurna yang juga sama artinya dengan Raa’ina.

Di ayat yang lain yakni surat An Nisa ayat 46 disebutkan :
Yaitu orang-orang Yahudi, mereka mengubah Perkataan dari tempat-tempatnya. Mereka berkata : “Kami mendengar”, tetapi Kami tidak mau menurutinya. Dan (mereka mengatakan pula) : “Dengarlah” sedang kamu sebenarnya tidak mendengar apa-apa. Dan (mereka mengatakan) : “Raa’ina”, dengan memutar-mutar lidahnya dan mencela agama. Sekiranya mereka mengatakan : “Kami mendengar dan menurut, dan dengarlah, dan perhatikanlah kami”, tentulah itu lebih baik bagi mereka dan lebih tepat, akan tetapi Allah mengutuk mereka, karena kekafiran mereka. Mereka tidak beriman kecuali iman yang sangat tipis.

Di antara plesetan yang mereka lakukan adalah mengucapkan salam dengan plesetan, yakni “Assaamu ‘alaikum”. As saam artinya maut atau kematian. Maka ucapan itu sebenarnya mendo’akan kejelekan kepada yang disalami. Maka syariat jika seorang muslim disalami non muslim jawabnya adalah “Wa’alaikum”.

Di bagian surat yang lain dari surat Al Baqoroh tepatnya ayat 58 dan 59 :
Dan ketika kami katakan : Masuklah negeri ini, maka makanlah oleh kalian dari arah yang kalian suka dengan puas. Dan masukilah pintunya dengan bersujud, dan katakanlah “hiththotun” (berilah ampun dosa kami). Kami akan mengampuni dosa kalian. Dan akan kami tambah buat orang-orang yang berbuat baik. Maka orang-orang dzalim menggantinya dengan perkataan selain yang seharusnya dikatakan. Maka kami turunkan kepada orang yang dzalim itu siksaan dari langit dengan sebab mereka berbuat fasik.

Ucapan yang seharusnya diucapkan adalah hiththotun, yang bermakna berilah kami ampunan. Namun diganti dengan kata-kata hinthotun yang maknanya berilah kami biji gandum. Sedangkan cara masuk yang seharusnya bersujud dalam artian menundukkan kepala tanda hormat, diubah menjadi berjalan ngesot. Maka tak ada satupun perintah Allah yang dijalankan kaum Bani Israil alias kaum Yahudi itu dengan benar. Semuanya diplesetkan dan dibuat main-main.

Demikianlah yang diterangkan di dalam tafsir Ibnu Katsir juga tafsir-tafsir yang lainnya perihal plesetan yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi. Tentu saja masih banyak riwayat hadits yang menunjukkan perilaku plesetan jahat mereka. Yang kesemuanya berdasarkan riwayat yang shahih.

Merujuk kepada surat Al Baqoroh ayat 104 di atas, Allah melarang orang-orang beriman meniru kelakuan orang yahudi, yakni melakukan panggilan kepada Nabi saw dengan ucapan yang sama dengan yang dilakukan oleh mereka. Imam Ibnu Katsir membawakan hadits yang shahih riwayat Imam Ahmad dan Abu Dawud bahwa :
Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk ke dalam golongan kaum itu.
Ini ditunjukkan dengan dilarangnya orang beriman meniru ucapan yang dilakukan orang-orang yahudi tersebut.

Maka sudah sepantasnya, perilaku plesetan terutama memlesetkan ayat-ayat Allah dan juga Sabda Rasulullah yang diubah maknanya menjadi bahan ejekan, haruslah ditinggalkan. Ditambah lagi, terbukti bahwa plesetan ini menjadi kebiasaan kaum yang dilaknat Allah, yakni Yahudi, dan Nabi saw senantiasa berpesan agar menyelisihi perilaku orang yahudi dengan sabdanya :“Khooliful yahuud” (selisihilah orang Yahudi) maka tidak ada alasan lagi bagi orang beriman untuk tidak meninggalkan kebiasaan plesetan tersebut, terutama yang terkait dengan plesetan firman Allah maupun Sabda Nabi-Nya.

Sayangnya plesetan telah menjadi budaya. Semua hal diplesetkan. Bahkan orang ataupun tokoh pun jadi bahan plesetan. Tentu saja lucu. Apalagi plesetannya dianggap “cerdas” dan mirip dengan aslinya. Semakin mirip aslinya semakin baik katanya.

Sabda Nabi saw :
Sungguh kalian akan mengikuti jalannya umat sebelum kalian (Yahudi dan Nasrani)
(Hadits Riwayat Ahmad, Ibnu Hibban dan Tirmidzi, dan ini lafadz dari Imam Tirmidzi, dia berkata : Hadits hasan shahih)

RESOURCE pitutur

NAGA BONAR LAWAN KAPITALISME
Aktor terkemuka, Dedy Mizwar mengaku sengaja membuat sekuel film “Nagabonar” karya Asrul Sani di tahun 1987 untuk menghidupkan kembali semangat perjuangan Nagabonar di era modern ini.

Jika film “Nagabonar” tahun 1987 menggunakan setting zaman penjajahan dulu, sekuelnya yang berjudul “Nagabonar Jadi 2” itu akan menggunakan setting masa kini, dan musuh yang harus dihadapi Nagabonar sekarang bukanlah lagi para penjajah, namun ia harus melawan era globalisasi serta kapitalisasi.

"Kalau dulu ”Nagabonar” digunakan untuk 'melihat ke belakang' (masa lalu), maka ”Nagabonar” yang sekarang adalah untuk 'melihat ke depan'. “Nagabonar Jadi 2” mengajak kita untuk kembali melihat Indonesia dari hati," ujar Deddy saat premier di Djakarta Theatre, Jakarta, Selasa (27/3) malam.

Dalam sekuel tersebut, Nagabonar bermasalah dengan anak semata wayangnya Bonaga (Tora Sudiro), seorang pemuda modern berpendidikan S2 lulusan luar negeri yang berniat untuk menjual perkebunan kelapa sawit warisan keluarga.

Kebun luas yang tidak lagi menguntungkan itu tidak berarti apa-apa bagi Bonaga, namun tidak begitu bagi Nagabonar karena tiga orang yang sangat dicintainya terbaring di makamnya di tengah perkebunan itu, yakni sang istri Kirana, ibunya dan sahabatnya, Bujang.

Pertentangan terjadi antara generasi Nagabonar dan generasi Bonaga yang keras kepala dan berujung kepada kesadaran mengenai arti penting cinta dan keluarga bagi si anak.

Selain nilai-nilai cinta dan keluarga, Deddy juga mengisyaratkan nilai penting perjuangan dan sejarah kemerdekaan bangsa yang digambarkannya dengan keinginan Nagabonar untuk mengunjungi situs-situs bersejarah serta makam pahlawan. (Diolah dari www.kapanlagi.com)

Monday, May 14
KAULA LUMPUR
Ketika masa awal lumpur panas keluar dari sumur Banjarpanji-1 milik Lapindo, aku pernah 'meramal' bahwa kasus ini bakal mirip dengan krisis yang disebabkan ekonom (banker). Ya…memang saat itu tanpa data, ramalan itu terlalu gegabah. Kini kenyataan sudah bicara, uang pajak rakyat melalui APBN digunakan untuk menanggulangi lumpur haram itu.

Sekali lagi aku mengacungkan jempol kepada rakyat Sidoarjo atas kesabaran mereka terkena luapan lumpur haram. Suatu kesengsaraan yang membelit tanpa diketahui kapan berakhirnya.

Kasus Lapindo di pengadilan nggak tahu kejelasannya sampai sekarang. Sama tidak jelasnya dgn komitment Lapindo atas penggantian seluruh kerugian yang diderita rakyat Sidoarjo. Dan bahkan Perpres No. 14 tahun 2007 pun tidak mampu mengikat komitment Lapindo.

Dalam Acara di tv dgn judul ‘Uang Rakyat Tersedot Lumpur Lapindo (?)’semalam, juga terlihat bahwa Perpres itu tidak berpihak kepada rakyat,tidak optimalnya koordinasi antara pengambil kebijakan dgn pelaksana lapangan, dan adanya perbedaan
pandangan antara dewan dengan pemerintah. Kini semakin jelas bahwa rakyat sudah sangat menderita dan frustasi.

Aku jadi ingat pertanyaan waktu habis gempa jogja dulu itu, “kalau hidup kumpul di
tenda, gimana pasangan suami-istri itu memenuhi kebutuhan biologisnya?” Sudah berapa lama, korban lumpur itu puasa ya? Halah…. kok jadinya nulis kesana-sana…

Baiklah aku mulai dgn pertanyaan “Siapa itu Lapindo?” Hehehe…mbalah koyo bapak dan ibu guru….

Secara ringkas company profile Lapindo dapat dilihat pada bagian bawah ini.
Berdasarkan Company Profile Lapindo, ada beberapa poin yang mestinya kita
cermati bersama:

1. Lapindo merupakan perusahan yang
didirikan berdasarkan hukum negara
bagian di AS, sehingga perusahaan
tunduk terhadap hukum di negara tempat
di dirikan.

2. Selain di Blok Brantas, ternyata
Lapindo masih memiliki Kuasa
Pertambangan di sejumlah tempat dan
berlaku sampai tahun 2020. Masih 13
tahun lagi.

3. Modal ditempatkan Lapindo yg
sebesar US $1000 pada thn 1989 telah
mampu diubah menjadi ekuitas sebesar
US$ 24 Juta pada Juni 2006. Jika
beroperasi langsung (logikanya nggak
mungkin) setelah tandatangan PSC di
tahun 1990 maka selama 17 itu Lapindo
mampu meningkatkan kekayaan sebesar
2.399.900%.

4. Pemegang saham Lapindo adalah
Kalila Energy Limited (KEL) - sebesar
84,24% dan Pan Asia Enterprises (PAN)
sebesar 15,76%. Sedangkan KEL (USA)
dan PAN (Hongkong) sahamnya 99,99%
dimiliki oleh Energi Mega Persada Tbk
(ENRG). Meski kecil, PAN memiliki
saham KEL sebesar 0,01%.

Dari ke-4 poin diatas, apa yang muncul di benak teman-teman???
Bagiku, ada beberapa pertanyaan, keheranan dan juga kebingungan yg bercampur aduk…

1. Kenapa Lapindo mesti didirikan di
negara bagian Amerika?

2. Kenapa Rantai kepemilikan Lapindo
mesti diperpanjang melalui KEL dan PAN
kalau pada akhirnya di miliki oleh
ENRG? Perlu di ketahui bahwa KEL dan
PAN dibentuk thn 1997, dan semuanya
berkedudukan di luar negeri.

3. Kalau masalah di Sidoarjo tidak
bisa diatasi oleh Lapindo, kenapa
Kuasa Pertambangan daerah lain yg
dimilikinya tidak di cabut?

4. Modal Lapindo menjadi raksasa dalam
waktu singkat, apakah potensi areal
sebelumnya yang dimiliki Lapindo tidak
terbaca oleh Pertamina shg bisa di
usahakan sendiri?

5. Kenapa pemerintah tidak mampu
mengikat komitmen Lapindo? Kalau dari
LapKeu terlihat bhw di akhir tahun
2004, Lapindo masih mendatangkan laba
bersih meski di Juni 2006 turun
drastis.

6. Kenapa pemerintah tidak mampu
secara akurat mengeluarkan batas
jumlah duit rakyat yang
bakal ‘ditelan’ lumpur Lapindo?

Ada yg bisa sedikit memberi pencerahan?


PERHATIAN! Berhubung ini blogger klasik mk ga da navigasi page PREVIOUS-NEXT nya. Jadi pake 'Archives' saja ya.. Thanks!


Video lainnya
Lee Kyung Hae
TERABAS (Breakthrough)
Hidden faces of Globalization
The Dapuranku
Previous Post
Archives
Teman-Teman
Link Exchange





KampungBlog.com - Kumpulan Blog-Blog Indonesia
Blogger Indonesia
Add to Technorati Favorites
baby-blog
blog-share
ini zaman anti teori

resep masakan indonesia
Women's Diary
EPBLOG
Politics blogs
Manifesto
FPPI
Runi
Tengku Dhani
Malang Blog
Kumpul Cerpen
Dee Idea
Tokoh Indo
Puisi Indo
BengkelVenorika
Malik
Ratna Ningsih
Majapahit
Komter 193
Ragil Ragil
Mbak Ratna
Sajaknesia
Alang Liar
Balimoonlight
Theatreonline
Team Support
Sabudi Prasetyo
Youliens
Hedwigpost
Cepeca
Andi Nur
Adi Suara
A P I
Fath Alhadromi
Sekolah Petani
Hidup Petani
Pecangkul










Lodzi
Copy Paste CODE berikut di page anda dan kami akan me-LINK balik

Free money making opportunity


Lodzi Hady's Facebook profile

Previous Posts
Sejarah Kita Sendiri.. | RAMALAN JAYABAYA (JAYABAYA PREDICTION) | Negeri korup yang teramat berengsek! | Keberanian untuk bersyukur | MEMBERI | Siapa yang kejam: Jakarta atau Kamu? | Tak Usah Kita Tengkar ! | Pak Harto Setengah Tiang Vs kita Setengah Sinting? | Siapa seh yang ga pengen senang?... | Aksi - Refleksi Vs NARSISM |