Photobucket
Friday, June 22
T I N D I H E N
seperti tergerus sia sia. mata terbuka juga mulut dan telinga: kita terjaga tanpa kemampuan untuk bergerak. rontaan sekuat apapun yang diupayakan pun seperti tak berguna. ya, seperti orang yang sedang tindihen (: bahasa jawa), tertindih sesuatu yang entah dalam dimensi abstrak antara tersadar dan tidur. ngotot mau ngomong sadar pun nyatanya juga memang tak sepenuhnya demikian, begitu mungkin sebaliknya. maka pertarungan pun sebenarnya tak terhindar, meski pada akhirnya harus diakui betapa kita sejujurnya tak bisa berbuat banyak selain tetap berusaha tenang dan mengatur nafas sambil sesekali mencari celah untuk bisa terlepas.

kita lihat bermacam ketimpangan di sekitar. keterpurukan, pelacuran, penghancuran. kita dengar hal hal buruk yang menyakitkan. kita kecap makanan yang memabukkan yang bukan saja memiliki implikasi biologis namun juga bawah sadar yang menyesatkan. kita rasa kepedihan demi kepedihan. namun toh semua akhirnya berujung pada pemakluman pemakluman panjang hingga semakin pula mendekatkan jarak rasa sakit itu ke hidup kita, tanpa - sekali lagi - kita bisa berbuat banyak selain daripada melihat, mendengar, mengecap dan merasakannya semakin intens dan dekat berseliweran di sekitar kita.

dan jika pun kita meronta terlampau keras, tindihan akan menekan lebih keras. kita tahu ini akan membahayakan diri sendiri. di televisi kita tonton adegan adegan tolol sinetron sinetron picisan, program program pemujaan yang teler dan mubazir. di depan remaja remaja kita semakin melenyap dalam pusaran gaya hidup yang semakin vulgar dan mulai kehilangan kearifan lokalnya, jati dirinya yang asal. korupsi kembali terjadi di bidang ini dan itu. pencuri handphone di sebuah counter kota pinggiran tertangkap massa dan dipukuli hingga babak belur sebelum akhirnya tewas tertembak dalam pengejaran aparat keamanan. harga beras melambung, minyak tanah membubung hingga harga segala tetek bengek pun ikutan naik. silahkan kita tabulasi apa yang telah mucul selama kita terjebak dalam dimensi abstrak ini. seperti benang kusut yang sukar ditelisik ujung pangkalnya, dan kita melongo saja karena memang tak ada yang mampu dikerjakan.

ya, bukankah kita ini memang sedang tindihan? dan apa yang bisa diperbuat oleh orang tindihan selain berusaha menyeret diri untuk segera keluar dari jebakan dimensi abstrak itu untuk secepatnya bangun? rasanya hanya bangunlah satu satunya kemungkinan dimana kita mapu menjalankan fungsi seluruh anggota tubuh sevagaimana mestinya.

malang 19 juni 07




0 Comments:
Post a Comment
 
PERHATIAN! Berhubung ini blogger klasik mk ga da navigasi page PREVIOUS-NEXT nya. Jadi pake 'Archives' saja ya.. Thanks!


Video lainnya
Lee Kyung Hae
TERABAS (Breakthrough)
Hidden faces of Globalization
The Dapuranku
Previous Post
Archives
Teman-Teman
Link Exchange





KampungBlog.com - Kumpulan Blog-Blog Indonesia
Blogger Indonesia
Add to Technorati Favorites
baby-blog
blog-share
ini zaman anti teori

resep masakan indonesia
Women's Diary
EPBLOG
Politics blogs
Manifesto
FPPI
Runi
Tengku Dhani
Malang Blog
Kumpul Cerpen
Dee Idea
Tokoh Indo
Puisi Indo
BengkelVenorika
Malik
Ratna Ningsih
Majapahit
Komter 193
Ragil Ragil
Mbak Ratna
Sajaknesia
Alang Liar
Balimoonlight
Theatreonline
Team Support
Sabudi Prasetyo
Youliens
Hedwigpost
Cepeca
Andi Nur
Adi Suara
A P I
Fath Alhadromi
Sekolah Petani
Hidup Petani
Pecangkul










Lodzi
Copy Paste CODE berikut di page anda dan kami akan me-LINK balik

Free money making opportunity


Lodzi Hady's Facebook profile

Previous Posts
VIVA KITA | MANIFESTO BUAYADARAT | MOTIVASI OPO EMOSI? | ARABIAN NIGHTS | MY GURLS, WHERE 'RE YOU ?! | PLESETAN, WARISAN SIAPA? | NAGA BONAR LAWAN KAPITALISME | KAULA LUMPUR | INDIK UNISMA | CHAVES SERUKAN DUKUNG IRAN ! |