Photobucket
Sunday, February 18
ALKISAH, "CINTA"
Alkisah, di sebuah pulau kecil tinggallah berbagai macam makhluk abstrak. ada Cinta, ada Gembira, ada Kesedihan, Kekayaan, dan sebagainya. Mereka hidup berdampingan dengan baik.

Namun suatu ketika, badai besar datang dan menghempas. Air laut tiba-tiba naik dan hendak menenggelamkan pulau kecil itu.

Semua penghuni pulau cepat2 berusaha menyelamatkan diri. Cinta sangat kebingungan, sebab ia tak dapat berenang dan juga tidak mempunyai perahu. Ia berdiri di tepi pantai dan mencoba mencari pertolongan.

Sementara itu air makin naik dan mulai membasahi kaki cinta. Tak lama kemudian cinta melihat Kekayaan sedang mengayuh perahu.

"Kekayaan, kekayaan, tolong aku !" teriak Cinta.
"Aduh, maaf Cinta", kata kekayaan "Perahuku telah penuh dengan harta benda. Aku tak dapat membawamu serta, karena nanti pasti perahu ini tenggelam. Lagipula tak ada lagi tempat di perahu ini". Lalu Kekayaan cepat2 mengayuh perahunya lagi.

Cinta sedih sekali karena ditinggalkan begitu saja. Tak berapa lama kemudian lewatlah Kegembiraan dengan perahunya.

"Kegembiraan, tolong aku !" teriak Cinta. Namun Kegembiraan terlalu senang karena berhasil menemukan perahu, sehingga ia tidak mendengar teriakan Cinta.

Air makin tinggi membasahi Cinta sampai ke pinggang, dan cinta bertambah panik. Bersamaan dengan itu lewatlah Kecantikan.

"Kecantikan, bawalah aku bersamamu..", kata Cinta.
"Aduh Cinta, kamu basah dan kotor. Aku tak bisa membawamu ikut. kamu akan mengotori perahuku yang indah ini:, kata kecantikan. betapa sedih hati Cinta mendengar tampikan itu.

Saat itu juga lewat menyusul Kesedihan.

"Oh Kesedihan, bawalah aku serta bersamamu", kata cinta.
"Maaf Cinta, aku terlampau sedih dan aku ingin sendirian saja". jawab Kesedihan sambil terus mengayuh perahunya.

Cinta putus asa. Ia merasakan air makin naik dan pasti akan menenggelamkannya. Pada saat kritis seperti itulah tiba2 terdengar suara..

"Cinta, mari cepat naik ke perahuku !". Cinta menoleh dan melihat seorang tua dengan perahunya. Cepat2 Cinta naik ke atas dek perahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya. Di pulau terdekat dari pulau kecil yang telah tenggelam itu orang tersebut menurunkan Cinta, dan segera pergi lagi. Pada saat itulah Cinta sadar bahwa ia tidak tahu sama sekali siapa orang tua yang telah menyelamatkannya.

beruntung Cinta bertemu dengan seorang lanjut usia yang belakangan ia ketahui bernama Pengetahuan. Segera ia menanyakan perihal penolongnya tersebut.

"Oh orang tua tadi?", kata Pengetahuan dengan nada bijak "Dia adalah waktu.... "

"Waktu? Tapi mengapa ia menyelamatkan aku, bukankah dia tidak mengenal aku, dan aku tidak mengenal dia. Bahkan teman2ku yang mengenal akupun tidak mau menyelamatkan aku", tanya si Cinta dengan keheranan.

"Sebab", lanjut Pengetahuan "HANYA WAKTULAH YANG TAHU BERAPA NILAI SESUNGGUHNYA DARI CINTA"

0 Comments:
Post a Comment
 
PERHATIAN! Berhubung ini blogger klasik mk ga da navigasi page PREVIOUS-NEXT nya. Jadi pake 'Archives' saja ya.. Thanks!


Video lainnya
Lee Kyung Hae
TERABAS (Breakthrough)
Hidden faces of Globalization
The Dapuranku
Previous Post
Archives
Teman-Teman
Link Exchange





KampungBlog.com - Kumpulan Blog-Blog Indonesia
Blogger Indonesia
Add to Technorati Favorites
baby-blog
blog-share
ini zaman anti teori

resep masakan indonesia
Women's Diary
EPBLOG
Politics blogs
Manifesto
FPPI
Runi
Tengku Dhani
Malang Blog
Kumpul Cerpen
Dee Idea
Tokoh Indo
Puisi Indo
BengkelVenorika
Malik
Ratna Ningsih
Majapahit
Komter 193
Ragil Ragil
Mbak Ratna
Sajaknesia
Alang Liar
Balimoonlight
Theatreonline
Team Support
Sabudi Prasetyo
Youliens
Hedwigpost
Cepeca
Andi Nur
Adi Suara
A P I
Fath Alhadromi
Sekolah Petani
Hidup Petani
Pecangkul










Lodzi
Copy Paste CODE berikut di page anda dan kami akan me-LINK balik

Free money making opportunity


Lodzi Hady's Facebook profile

Previous Posts
SEPATU CYNDERELLA | Who's MUHAMMAD (saw) | RESPONS HUMOR PADA PRIA & WANITA | COWOK GANTENG vs COWOK JELEK | WASPADAI LAGU ANAK-ANAK !!! | KADO TERINDAH | SEX itu TANDA CINTA [!] | V A L E N T I N A N | WILL | BEGITULAH |